LELE (Clarias batrachus)
Lele merupakan salah satu komoditi air tawar yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Ikan ini memiliki ciri-ciri tubuh berbentuk compressed yaitu pipih ke samping pada ekor, juga depressed yaitu pipih ke bawah pada bagian kepala. Tubuhnya tanpa sisik, panjang dengan sirip punggung (dorsal fin) dan sirip anal (anal fin) panjang hingga ke bagian ekor (caudal) tetapi tidak menempel pada sirip ekor (caudal fin). Sirip ekor berbentuk rounded yaitu melingkar dan tubuhnya berwarna terang jika terkena cahaya dalam pembudidayaannya, akan berwarna lebih gelap jika kurang adanya cahaya. Pada bagian kepala terdapat barbel atau sungut masing-masing kiri dan kanan 4 buah.
Ikan lele memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut Aborescen organ
yang merupakan membran yang berlipat-lipat penuh dengan kapiler darah. Alat ini
terletak didalam ruangan sebelah atas insang. Dalam sejarah hidupnya lele. Lele
harus mengambil oksigen dari udara langsung, untuk itu ia akan menyembul
kepermukaan air(Zaki,2009).
Menurut Jefri(2011) klasifikasi Ikan Lele sebagai berikut:
Phylum : Chordata
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Ostareophyci
Famili : Claridae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias batrachus
Ikan Lele (Clarias batrachus) merupakan ikan yang bersifat nokturnal, menurut Zaki (2009) yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan
lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele
memijah pada musim penghujan.
Lele (Clarias batrachus) menurut saya merupakan salah satu ikan yang romantis karena sebelum melakukan perkawinan lele jantan harus menentukan tempat untuknya kelak bersama sang betina. Lele jantan memilih tempat berukuran 20x20cm yang biasanya berupa pasir lembut, tidak pada aliran atau arus air yang tinggi karena tempat tersebut akan digunakan untuk induknya meletakkan telur-telurnya.
Pada musim kawin lele jantan biasanya terdapat luka-luka pada tubuhnya, itu karena lele jantan bertarung dengan lele jantan lain untuk memiliki betina. Setelah memenangkan pertempuran, lele betina akan mengikuti atau memilih lele jantan yang menang.
Lele jantan dan lele betina yang akan melakukan perkawinan dan menuju tempat yang telah disediakan jantan, akan berjalan beriringan bersama. Pada saat itu lele jantan memimpin lele betina, jadi kepala lele jantan berada lebih depan dibanding lele betina. Tetapi ketika mereka berada hampir dekat dengan sarang, keadaan berubah. Lele betina di depan lele jantan, dan kepala lele jantan berada di bagian perut lele betina. Gunanya agar gonad yang berada pada ovarium memenuhi bagian bawah ovarium sehingga mempermudah saat perkawinan. Kemudian lele jantan dan betina melakukan perkawinan.
Setelah terjadi perkawinan, yaitu bertemunya telur dan juga sperma, sang induk meninggalkan telur-telurnya tersebut. Lele jantan yang bertanggung jawab menjaga telur-telur tersebut hingga menetas, lele jantan akan mengibas-ibas kan ekornya, itu berguna untuk telur mendapatkan suplai oksigen dari air juga menghidari predator agar telur tidak dimakan.