Rabu, 28 Maret 2012

Ichtiology #1 Resume Pelangia Mbutaensis

Pelangia mbutaensis/ Rainbow fish/Ikan Pelangia 


 
Kingdom        : Animalia
Phylum           : Chordata
Class              : Actiopterygii
Ordo              : Atheriniformes
Subordo         : Melanotaenioidei
Family            : Melanotaeniidae
Genus             : Pelangia
Spesies           : Pelangia mbutaensis




     Pelangia mbutaensis termasuk ikan air tawar yang ditemukan di Danau Mbuta, Papua, Irian Jaya, Indonesia. Nama Pelangia mbutaensis diambil dari bahasa Indonesia yaitu Pelangia dari pelangi yang mempunyai makna banyak warna. Kata Mbutaensis sendiri diambil dari tempat habitat pertama ditemukan yaitu danau Mbuta.
     Genus Pelangia merupakan adik dari kelompok Glossolepis. Tetapi beberapa fitur penting dari genus ini berbeda dengan kelompok Glossolepis, yaitu kurangnya gigi pada vormer dan palatine. Pelangia mempunyai mulut dan mata lebih besar dan mempunyai jari-jari sirip anal lebih sedikit. Selain itu, Pelangia mbutaensis memiliki sirip dorsal kedua kira-kira sejajar dengan sirip anal.
     Spesies ini tubuhnya berwarna kekuningan dan putih keperakan di bagian bawah sisi. Sirip-siripnya tembus pandang kecuali pigmentasi abu-abu kehitaman pada sirip dorsal pertama. Kebanyakan spesies jantan mempunyai bintik-bintik kuning menyebar di sekiitar bagian pertengahan. Pertumbuhannya mencapai ukuran maksimal 6 cmm tetapi biasanya kurang dari 5cm.



- Gibell.2012   http://www.gibell.com/fishes/
- Allen G.R. (1998) dalam rainbowfish (2011)

Minggu, 25 Maret 2012

Biologi Perikanan #1 Clarias batrachus(Lele)

LELE (Clarias batrachus)

     Lele merupakan salah satu komoditi air tawar yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Ikan ini memiliki ciri-ciri tubuh berbentuk compressed yaitu pipih ke samping pada ekor, juga depressed yaitu pipih ke bawah pada bagian kepala. Tubuhnya tanpa sisik, panjang dengan sirip punggung (dorsal fin) dan sirip anal (anal fin) panjang hingga ke bagian ekor (caudal) tetapi tidak menempel pada sirip ekor (caudal fin). Sirip ekor berbentuk rounded yaitu melingkar dan tubuhnya berwarna terang jika terkena cahaya dalam pembudidayaannya, akan berwarna lebih gelap jika kurang adanya cahaya. Pada bagian kepala terdapat barbel atau sungut masing-masing kiri dan kanan 4 buah.
     Ikan lele memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut Aborescen organ yang merupakan membran yang berlipat-lipat penuh dengan kapiler darah. Alat ini terletak didalam ruangan sebelah atas insang. Dalam sejarah hidupnya lele. Lele harus mengambil oksigen dari udara langsung, untuk itu ia akan menyembul kepermukaan air(Zaki,2009).
     Menurut Jefri(2011) klasifikasi Ikan Lele sebagai berikut:
Phylum      : Chordata 
Kelas        : Pisces 
Subkelas   : Teleostei 
Ordo        : Ostareophyci 
Famili       : Claridae 
Genus       : Clarias 
Spesies     : Clarias batrachus 
     Ikan Lele (Clarias batrachus) merupakan ikan yang bersifat nokturnal, menurut Zaki (2009) yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim penghujan. 
     Lele (Clarias batrachus) menurut saya merupakan salah satu ikan yang romantis karena sebelum melakukan perkawinan lele jantan harus menentukan tempat untuknya kelak bersama sang betina. Lele jantan memilih tempat berukuran 20x20cm yang biasanya berupa pasir lembut, tidak pada aliran atau arus air yang tinggi karena tempat tersebut akan digunakan untuk induknya meletakkan telur-telurnya. 
     Pada musim kawin lele jantan biasanya terdapat luka-luka pada tubuhnya, itu karena lele jantan bertarung dengan lele jantan lain untuk memiliki betina. Setelah memenangkan pertempuran, lele betina akan mengikuti atau memilih lele jantan yang menang. 
     Lele jantan dan lele betina yang akan melakukan perkawinan dan menuju tempat yang telah disediakan jantan, akan berjalan beriringan bersama. Pada saat itu lele jantan memimpin lele betina, jadi kepala lele jantan berada lebih depan dibanding lele betina. Tetapi ketika mereka berada hampir dekat dengan sarang, keadaan berubah. Lele betina di depan lele jantan, dan kepala lele jantan berada di bagian perut lele betina. Gunanya agar gonad yang berada pada ovarium memenuhi bagian bawah ovarium sehingga mempermudah saat perkawinan. Kemudian lele jantan dan betina melakukan perkawinan.


       Setelah terjadi perkawinan, yaitu bertemunya telur dan juga sperma, sang induk meninggalkan telur-telurnya tersebut. Lele jantan yang bertanggung jawab menjaga telur-telur tersebut hingga menetas, lele jantan akan mengibas-ibas kan ekornya, itu berguna untuk telur mendapatkan suplai oksigen dari air juga menghidari predator agar telur tidak dimakan.